Senin, 30 Desember 2013

"PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI" Buya Yahya


Suatu hari, Rasulullah Saw duduk bersama para sahabat, di situ beliau bercerita tentang hari kiamat dan yang berhubungan dengan hal tersebut. Semua sahabat terpaku dan bahkan banyak yang menangis ketika membayangkan betapa mengerikannya hari tersebut. Tiba-tiba dari orang yang hadir di situ ada yang bertanya dengan lantang “Ya Rasulullah, kapan hari kiamat itu akan tiba? Rasulullah dan semua sahabat menoleh kepada orang yang bertanya dengan takjub, rupanya yang bertanya adalah seorang Arab Badui yang polos. Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah pun bertanya: Memangnya kamu punya persiapan apa untuk menghadapi hari kiamat? Orang Badui itupun terkejut dengan pertanyaan balik dari Rasulullah. Diapun bingung akan menjawab apa, karena dia tidak punya amalan-amalan yang banyak seperti para sahabat, lalu diapun menjawab dengan malu dan suara yang lemah “Ya Rasulullah, sungguh aku tidak punya persiapan apa-apa kecuali bahwa aku sangat mencintaimu. Mendengar jawab tesebut Rasulullah pun tersenyum, lalu beliaupun bersabda :

أنت مع من أحببت

Artinya : “Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai”

Sungguh, apa yang dikatakan Rasulullah adalah hal yang sangat membahagiakan bagi kita umat Nabi Muhammad Saw, karena dengan modal cinta kita akan bisa berkumpul bersama beliau. Lalu, apa hubungan hadist diatas dengan Tahun Baru Masehi yang akan kita hadapi ini? Sebelum kita memasuki pembahasan sangat penting bagi kita untuk mengingat firman Allah Swt :

ولن ترض عنك اليهود ولن نصارى حتى تتبع ملتهم

Sungguh orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah ridho kepadamu wahai kaum muslimin sampai kamu mengikuti agama mereka (Al-Baqarah:2 Ayat 120).

Ini adalah firman Allah yang mana Allah tidak pernah hanya sekedar mengada-ngada atau menakut-nakuti, dan saat ini kalau kita lihat, banyak sudah dari kaum muslimin yang tanpa mereka sadari sudah mengikuti ajaran dan cara hidup orang-orang kafir. Contoh salah satunya adalah Perayaan Tahun Baru Masehi.

Saat ini kalau kita bertanya kepada setiap orang siapakah yang paling meramaikan tahun baru masehi? Apakah orang Nasrani yang mana tahun baru tersebut merupakan hari raya mereka? Ataukah kaum muslimin, yang sebenarnya tidak punya sangkut paut apapun pada acara tersebut? Maka tentu semua orang akan berkata, kaum muslimin yang paling banyak berperan pada acara tesebut. Artinya: orang-orang kafir telah berhasil memasukan faham-faham mereka kepada orang-orang muslim dengan tanpa disadari oleh orang-orang muslim yang mengakibatkan mereka semakin jauh dari agama mereka.

Pada setiap Tahun Baru Masehi, kita akan melihat betapa kaum muslimin dari yang tua, remaja bahkan anak-anak, ikut berpartisipasi dalam meramaikannya. Berbagai kemaksiatan dilakukan pada hari itu, terjadinya kholwah (Berkumpulnya laki-laki dan wanita yang bukan mahrom dalam satu tempat), belum lagi para remaja yang merasa punya kesempatan untuk keluar bersama pasangannya, bahkan tidak sedikit yang melakukan perzinahan ditempatkan pada malam tahun baru tersebut, dan masih banyak kemaksiatan yang lain. Bahkan banyak para orang tua muslim tidak sadar, bahwa mereka telah ikut berpartisipasi dalam perayaan tahun baru, dengan membelikan terompet bagi putra putrinya.

Sungguh, ini adalah musibah yang sangat menyedihkan bagi kaum muslimin karena saat ini kecintaan umat sudah mulai berubah, mereka ubah cinta dan suka terhadap tradisi dan budaya orang-orang kafir. Mereka mulai lalai sehingga merekapun tidak pernah mencoba merenungkan hadist Nabi diatas : Bahwa kita akan kumpul bersama dengan orang yang kita cintai. Bagimana mungkin kita bisa berkumpul dengan Rasulullah, di saat kita lebih cinta kepada tradisi yang bertentangan dengan syariat Rasulullah. Apa lagi ada hadist Nabi yang lebih mengukuhkan hal tersebut.

من تشبه بقوم فهو منهم

Artinya : “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia akan masuk kedalam golongan mereka.”

Maksudnya, di saat kita cinta dan bangga kepada syariat Rasulullah, di saat kita senantiasa berusaha untuk membela agama Allah. Maka sungguh kita akan menjadi orang yang berkumpul dengan Rasulullah kelak di surga karena kita merupakan baaian dari golongannya Rasulullah. Akan tetapi di saat kita selalu mengikuti tradisi orang-orang kafir, kita bangga kepada cara dan gaya hidup mereka, maka ternyata tanpa kita sadari kita sudah masuk ke dalam golongan mereka dan sungguh tidak ada tempat bagi mereka di akhirat kecuali neraka Allah Swt.

Wahai kaum muslimin … marilah sejenak kita merenung.

- Pantaskah ketika kita mengaku sebagai seorang muslim akan tetapi tradisi yang kita banggakan adalah tradisi orang kafir?
- Pantaskan ketika kita mengaku sebagai umat Nabi Muhammad Saw ketika kita masih idola kepada musuh-musuh beliau?
- Pernahkan kita bercita-cita agar kita bisa hidup mulia di dunia dengan membela agama Allah dan agar kita bisa hidup mulia di akhirat karena kita bisa berkumpul bersama Rasulullah?
- Tidak malukah kita dengan para sahabat, yang masih saja menangis ketika diceritakan tentang hari kiamat, padahal mereka sudah mendapat jaminan surga, sedangkan kita yang saat ini tanda-tanda kiamat sudah mulai banyak terjadi, tetapi kita masih tidak malu untuk bermaksiat kepada Allah Swt?
- Apakah kita tidak sadar, bahwa ketika tahun semakin bertambah maka umur kita semakin berkurang?
- Apa kita juga sudah lupa, bahwa ketika tahun semakin bertambah artinya akan ada dosa-dosa baru yang akan kita lakukan baik sengaja atau tidak karena manusia tidak pernah luput dari salah dan lupa?
- Mengapa kita harus bangga dengan tahun baru orang kafir yang selalu identik dengan foya-foya dan maksiat, padahal ketika tahun baru Islam kita malah dianjurkan untuk banyak membaca Istighfar, memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita dimasa yang lalu dan berdo’a kepada Allah agar tahun yang akan datang kita bisa lebih baik dan taat kepada Allah?

Marilah kita rubah, tradisi tahun baru masehi yang penuh dengan foya-foya dan kemaksiatan dengan memperbanyak Istighfar, merenung atas segala dosa-dosa kita dimasa yang lampau, sehingga di kedepan hari kita bisa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt.

=========================================
DATANG DAN IKUTILAH GEBYAR MAULID NABI MUHAMMAD SAW
Muhasabah-Qu (dzikir, motivasi, sholawat & tausyiah)
Bersama Buya Yahya, para habaib, ulama & masyarakat se-wilayah 3 Cirebon

Selasa, 31 Desember 2013
Pukul 20.00 s/d 01.00
Alun-alun Kejaksaan Kota Cirebon

Ikutilah kajian rutin bersama Buya Yahya di Masjid Raya Bandung setiap hari rabu malam kamis minggu ke-4

Simak Kajian Buya Yahya di Radio Qyu 94.1 FM Bandung setiap hari mulai jam 04.30 wib s/d 06.00 wib
Simak juga streamingnya di Tunein Radio | http://tunein.com/radio/QYU-RADIO-941-FM-s142144/

Bagi yang mau bergabung dengan TIM Dakwah Al-Bahjah Bandung silahkan hubungi Ust. Rahdian Deni 082115167341

Harap disebarkan, sebab Rosululloh SAW bersabda yang artinya:
"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya." HR. Imam Muslim

By : Tim Dakwah Al-Bahjah Bandung

Asal Usul Keranda Mayat - Kisah Sayyidah Fatimah Azzahra


Asal Usul Keranda Mayat - Kisah Sayyidah Fatimah Azzahra

Suatu ketika Sayyidah Fatimah Azzahra putri tercinta Rasulullah SAW, berada di depan rumah beliau, tiba-tiba ada jenazah yang hendak di bawa kekuburan lewat di depan sayyidah Fatimah Azzahra. Saat itu Sayyidah Fatimah bersama Sayyidah Asma binti khumaisy yang biasa menemani dan menghibur Sayyidah Fatimah setelah kepergian Rasulullah SAW.

Tiba-tiba saat itu Sayyidah Fatimah menangis tersedu-sedu hingga membuat Sayyidah Asma panik lalu bertanya, “wahai putri Rasulullah, kenapa engkau menangis melihat jenazah itu? ada apa dengan jenazah itu?”

Sayyidah fatimah menjawab, "setiap orang yang mati akan dibungkus dengan kain kafan yang rapat lalu akan di bawa ke lokasi pemakaman dengan di panggul oleh orang-orang yang membawanya?”
(Dahulu sebelum adanya keranda mayat jika ada orang meninggal maka di saat di bawa ke kubur janazah di panggul di atas pundak orang-orang yang membawanya).

Sayyyidah Asma menjawab, “Tentu wahai putri Rasulullah ?”

Kemudian Sayyidah Fatimah melanjutkan, ”Dan akupun kelak akan di bawa kekubur seperti itu ?”

Sayyidah Asma menjawab “Benar wahai putri Rasulullah”.

Lalu Sayyidah Fatimah melanjutkan ”itulah yang menjadikan aku menangis, sungguh aku sangat malu jika nanti aku meninggal , kemudian di bungkus kain kafan dengan rapat lalu di angkat di atas punggung orang-orang yang membawaku kekubur, sementara orang yang mengiring janazahku akan melihatku, sungguh aku sangat malu karena saat itu mereka akan melihat lekuk-lekuk tubuhku”.

Mendengar ungkapan Sayyidah Fatimah ini Sayyidah Asma berkata ”wahai putri Rasulullah, disaat aku ke negeri Habasyah aku melihat janazah yang di bawa kekubur, janazah diletakkan di sebuah tempat yang di sebut keranda, aku pikir itu bisa menutupi pandangan orang dari melihat lekuk tubuh janazah yang dibawa”.

Mendengar cerita Sayyidah Asma ini tiba-tiba tangis Sayyidah Fatimah terhenti, dan wajah beliau berubah berseri-seri sambil berkata ”wahai Asma sungguh aku berwasiat, jika aku mati nanti tolong buatkan aku keranda mayat seperti yang engkau ceritakan agar lekuk tubuhku tidak terlihat saat di bawa kekuburan”. Dan benar setelah Sayyidah Fatimah meninggal, maka di buatlah keranda mayat untuknya.

Yang perlu di cermati dari kisah ini adalah sifat mulia Sayyidah Fatimah yang senantiasa merasa malu jika ada yang melihat lekuk tubuhnya, meskipun disaat beliau sudah meninggal. Dan karena rasa malu yang dimiliki oleh Fatimah inilah menjadi rahasia, kenapa Sayyidah Fatimah menjadi wanita yang paling mullia dan dicintai Rasulullah SAW.

Dan Saat ini, di hari ini ! Adakah sifat mulia sayyidah Fatimah menempel pada wanita yang berada di rumah kita ? Atau di rumah kita ada orang yang mengaku mencintai Rasulullah akan tetapi di saat masih hidup pun tidak merasa malu jika lekuk-lekuk tubuhnya di saksikan orang di sana-sini. Atau justru pamer lekuk tubuh telah menjadi kebanggan para wanita yang mengaku kenal Sayyidah Fatimah dan kenal Rasulullah ?

Jangan sampai ada yang berkata “yang penting hati bersih masalah dandanan tidak penting”. Hati Sayyidah Fatimah sungguh jauh dan jauh lebih bersih dari hati wanita - wanita yang kita saksikan saat ini. Justru karena kebersihan hati beliaulah maka Sayyidah Fatimah sangat pemalu dan senatiasa menjaga aurat beliu.

Ya Allah Yang Maha Pengasih, berikan kasih sayangmu kepada kami dan kepada para wanita wanita kami ! Tutuplah aurat mereka ! Berikan kepada mereka rasa malu yang menjadikan mereka senatiasa menjaga aurat dan kehormatan mereka !

Wallahua’lambisshowab...

=========================================

Ikutilah kajian rutin bersama Buya Yahya di Masjid Raya Bandung setiap hari rabu malam kamis minggu ke-4

Simak Kajian Buya Yahya di Radio Qyu 94.1 FM Bandung setiap hari mulai jam 04.30 wib s/d 06.00 wib
Simak juga streamingnya di Tunein Radio | http://tunein.com/radio/QYU-RADIO-941-FM-s142144/

Bagi yang mau bergabung dengan TIM Dakwah Al-Bahjah Bandung silahkan hubungi Ust. Rahdian Deni 082115167341

Harap disebarkan, sebab Rosululloh SAW bersabda yang artinya:
"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya." HR. Imam Muslim

By : Tim Dakwah Al-Bahjah Bandung